kau pernah bilang di latar halaman rumahku, katamu kau akan menjadi lelakiku pada waktunya nanti.
kau pernah berjanji pada lelaki tua yang ku sebut ayah, katamu kau akan mengikat janji dengan putrinya suatu hari.
tapi ternyata mempercayaimu adalah kegilaan yang kujalankan dengan sepenuh hati.
tapi ternyata pada hari ini ku tau kau tidak pernah dan tidak akan pernah tepati janji.
masih di tempat yang ku kira kita akan mendapat ucapan dengan berbagai cara disini.
masih dengan gaun yang ku kira aku akan menjadi wanitamu hari ini.
masih dengan harapan kau akan muncul, meminta maaf, lalu mengucap akad.
dan aku masih berdiri, dengan riasan tadi pagi dan segudang harap yang belum mati.
kau tau pada detik ini semua menatapku penuh tanya mengenai keberadaan laki-laki yang ku cinta.
dan pada detik ini semua berinteraksi padaku penuh isyarat, ibuku menggenggam erat, beberapa teman tersenyum memberi semangat, dan yang lain bergerak pergi seperti berucap kau tak akan hadir disini.
sampai tiba sebuah mobil, dengan ibu tua yang terisak, mehampiriku, memelukku, mengajakku menujumu di rumah sakit, menyuruhku menyaksikanmu ingkar janji pada mimpi kita hari ini.
kau tau, kau berhasil, detik ini aku mati dalam tubuhku sendiri. Aku terkubur dengan raga yang tak mati.
mutiahid
Bagus tulisanya dan kangen sama tulisannya. Izin mampir kesini lagi. 👋🏻☺
BalasHapusWadooooo gemes banget! Boleh mampir kapan pun!
HapusDengan Tata bahasa yang mudah dibaca dan dipahami pembaca seketika terbawa ke cerita tersebut, ruarrr biasa
Hapusterima kasih banyaak yaaa, salam kenal cihuy
HapusKapan nulis lagi nih ka? Engga kangen apa sama yang baca hehe ✌🏻😅
BalasHapuswkwk lagi bingung mau nulis apaan, gaada ide
HapusBagus tulisanya sama kangen orangnya juga 🤭
BalasHapusHallo, makasi ya udah mampir
Hapus