Saya tau seharusnya ini merupakan tulisan pertama dan pembuka yang mengawali blog saya jauh sebelum saya mengunggah tulisan lain. Jujur saja semua tulisan di blog ini merupakan tulisan-tulisan yang lahir tanpa disengaja, dengan tujuan tidak ingin lupa dengan peristiwa-peristiwa menyenangkan dalam hidup saya. Memang saya sebagai pengisi blog ini sadar, masih banyak sekali kekurangan dalam penyajian tulisan dan kontinuitas dalam diri untuk menulis. Hanya saja siapapun yang meluangkan waktu mengunjungi blog ini, saya banyak mengucapkan rasa terima kasih.
Perkenalkan saya merupakan anak ke dua hasil buah cinta dari Bapak dan Ibu saya, lahir di salah satu klinik daerah Bekasi dengan ukuran yang cukup besar di kalangan bayi normal. Ibu saya sering menceritakan bahwa saya dulu menjadi putri yang ditunggu-tunggu oleh mereka. Sebelum saya lahir, orang tua saya hanya memiliki satu anak laki-laki yang berusia 4 tahun lebih tua dari saya. Setelah 15 tahun lamanya menyandang sebagai anak bungsu, Ibu melahirkan kembali seorang anak perempuan. Namanya Dzakira, saat ini dia sudah tumbuh menjadi balita yang banyak bicara, dan saya sangat menyayanginya lebih dari saya menyayangi diri saya sendiri. Saya akan membenci diri saya sendiri jika suatu saat adik saya membaca ini hahahaha. YA SAYA TAU saya memang kakak idaman.
Tahun ini, umur saya sudah beranjak menginjak usia kepala dua. Dua puluh tahun hidup dunia ternyata menyenangkan, pasang surut rasa dan segala peristiwa banyak mengajarkan. Saat ini saya sedang mengemban ilmu di salah satu perguruan tinggi di daerah Banten yang masih menyandang nama Jakarta. Benar sekali, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan pemfokusan ilmu Agribisnis atau sering dikenal dengan Sosial Ekonomi Pertanian, dan ini sudah tahun ketiga saya mengemban ilmu di kota orang, besar harapan saya untuk dapat menuntaskan dalam waktu dekat dengan hasil yang dapat membanggakan setidaknya untuk kedua orang tua saya.
Tahun ini, umur saya sudah beranjak menginjak usia kepala dua. Dua puluh tahun hidup dunia ternyata menyenangkan, pasang surut rasa dan segala peristiwa banyak mengajarkan. Saat ini saya sedang mengemban ilmu di salah satu perguruan tinggi di daerah Banten yang masih menyandang nama Jakarta. Benar sekali, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan pemfokusan ilmu Agribisnis atau sering dikenal dengan Sosial Ekonomi Pertanian, dan ini sudah tahun ketiga saya mengemban ilmu di kota orang, besar harapan saya untuk dapat menuntaskan dalam waktu dekat dengan hasil yang dapat membanggakan setidaknya untuk kedua orang tua saya.
(22/03/2022) Dua tahun telah berjalan ternyata ruang ini masih sama, tidak ada tulisan tambahan dan sebagainya. Mari kita lanjutkan, ya anggap saja saya mencari-cari informasi tentang diri saya dan saat ini saya sudah sedikit mengenal diri saya. Melanjutkan dari paragraf sebelumnya, saya Mutia, manusia biasa-biasa saja yang kebetulan 65% suka hal bercanda dan 35% lagi sangat suka dengan hal-hal serius. Jujur saja saya sangat suka merasa bahagia, tertawa, tertawa, dan tertawa. Saya tidak suka merasa sedih, bahkan di hari-hari dimana saya merasa sedih saya akan memaksa diri saya sendiri untuk menghabiskan rasa sedih itu dengan waktu yang singkat.
Apalagi yaa, saya penyuka dimsum karena menurut saya dimsum merupakan makanan yang tidak ribet tapi enak!, suka perkedel kentang, suka kentang mustofa, suka berbagai macam buah-buahan, suka bermain catur, suka minum teh panas, suka gado-gado, suka es dawet, suka bernyanyi walau tidak merdu, suka makan bakso tanpa sayuran dan toge!, suka semua lagu GAC grup musik dan lain-lain yang kebetulan saat ini saya masih lupa. Mengoleksi kegiatan atau apapun yang bisa membuat suka dan merasa senang saya rasa adalah hal baik. Apalagi jika hal-hal tersebut merupakan hal-hal sederhana, anggap saja jalan mencari rasa senang tanpa buang-buang uang.
Banyak sebenarnya yang mau saya tuangkan disini. Mungkin karena saya pelupa, blog ini menjadi seperti memori eksternal. Saat menulis di Blog ini, beberapa alur peristiwa seperti saling mengait tiba-tiba, kata demi kata seperti hidup menjadi kalimat nyata. Tidak bermaksud apa-apa, saya hanya ingin ada sisa saat waktu memaksa saya untuk kehilangan pemerannya. Saya benci saat alur cerita mengalir deras tanpa memberikan waktu untuk saya mengerti apa maksudnya. Jika ini adalah lahan untuk saya bisa jujur berbicara. Saya adalah manusia yang tidak suka mengaitkan perasaan dengan berlebihan. Jadi untuk cerita yang memang saya belum terjun terlalu dalam, saya memilih membatasi perasaan saya untuk tidak mengerti. Penakut! Ya entah apa sebutannya.
Menulis mengenai diri sendiri, adalah hal yang sulit ternyata. Mencoba menelaah apa yang jalan pikiran mau. Satu yang saya mengerti belakangan ini, ternyata menyebalkan juga ya menjadi saya. Itu mengapa saya berani untuk melanjutkan lagi tulisan dengan judul ini. Beberapa kejadian yang telah saya alami, membuat saya banyak berpikir. Mencoba mengaitkan sebab akibat dari proses dan peristiwa yang saya alami. Tidak mengerti bagaimana maksudnya menulis ini, mengapa kotak perkenalan menjadi salah satu tempat untuk menuangkan isi hati.
Berbicara mengenai cita-cita mari kita bahas di faragraf ini. Sebut saja ini lelucon, cita-cita saya adalah menjadi orang baik. Saya tidak mengerti konsep orang baik, beberapa pemaknaan orang baik hanya dalam hasil pemikiran yang bersifat subjektif. Bagi saya sendiri Saya ingin menjadi orang baik, di mana saat Tuhan telah memberikan kata berhenti untuk saya hidup di dunia, akan ada banyak orang yang menangis dan merasa kehilangan.
Sebagai penutup saya ingin mengucapkan banyak terima kasih untuk kesempatan yang telah Tuhan berikan. Sampai saat ini saya tidak pernah menemukan secelah apapun hal yang membuat saya tidak bersyukur menjadi diri saya sendiri. Memiliki kedua orang tua yang luar biasa, Bapak dengan segala kesigapan mengabaikan dunia Beliau hanya untuk membentuk dunia saya, dan Mama dengan segala kerendahan dan keistimewaan hatinya membuat saya selalu merasa lebih. Belum lagi manusia-manusia yang tidak pernah Tuhan berhenti hadirkan untuk membuat saya merasa senang, baik teman, kerabat, saudara dan sebagainya. Tuhan memang maha baik dengan segala caraNya, saya hanya perlu percaya.
(30/3/22) Kaget banget banyak yang baca, wkkwk. Gua gak kenal kaliaan, tapi semoga kalian sehat selalu yaaa! Seneng beneran kalau banyak yang berkunjung ke blog ini.
Salam,
Mutiahid
https://prosespembangunanpuisi.blogspot.com/2022/01/pertemuan-juga-akhir-segalanya.html?m=1
BalasHapus