BALADA ANAK MAMA

 
Kuliah



Tidak ada bait-bait yang disinggungkan kali ini, cukup pemikiran dan keadaan hm mungkin mata boleh ikut berkontribusi dengan bahan hasil penglihatan.

Libur semester telah tiba rupanya, walau tak lama tapi itu cukup berarti bagi kami mahasiswa yang suka rindu masakan mama. Saya sendiri memang bukan mahasiswa perantauan seutuhnya, walau beda kota dengan keluarga tapi saya termasuk beruntung masih dapat berjumpa setidaknya dalam dua minggu sekali dengan masakan mama.

Awal mula saya menginjak dan beranjak di kota ini, menetap seakan bukan pilihan namun tetap harus di jalankan. Tidak mudah memang, berbeda dengan di rumah yang setiap malamnya terukir canda atau paling tidak sapa, disini saya hanya menjadi manusia pendiam yang sering sekali membayangkan sedang berkomunikasi di rumah bersama para penghuninya, namun balik lagi itu hanya khayalan, atau bisa dibilang itu hanya mengigaunya orang yang sedang dilanda kerinduan

Bulan-bulan awal berlalu dan banyak yang berubah. Semakin sering saya menginjakan kaki di tanah kampus menyadarkan saya bahwa bahagia bukan hanya menjadi patung di rumah mama, Mengenal kota dan juga manusia di dalamnya menjadi obat rindu tak ada dua. Tidak lupa juga tumpukan kertas yang menanti dibaca serta deretan tugas yang menanti untuk dijumpai menjadi alasan tersendiri membuat saya nyaman dengan keadaan ini.

Dan kini saya  akui menjadi mahasiswa cukup mengasyikan, bisa memakai baju bebas atau bahkan berganti warna setiap harinya tanpa ada yang melarang, bisa main sama teman-teman kemana saja, dan bisa juga membeli sesuatu yang berlebihan namun tetap dengan kekhawatiran tidak bisa makan di akhir bulan. 

Mundur ke satu tahun ke belakang, mungkin waktu waktu ini sedang saya gunakan untuk berdiskusi atau memikirkan akan kemana arah saya selanjutnya. Berperang dengan hati mengikuti ambisi diri atau sadar akan kemampuan. Perang akan kedua hal itu menjadi hal penghadang untuk saya fokus akan pelajaran.

Sebenarnya tidak ada hal penting yang memang sangat genting untuk disampaikan, tidak juga ada hal yang harus dipamerkan karena bisa jadi kebanggaan.

Menulis ini saya maksudkan, jika satu tahun ke depan saya masih menjadi manusia di muka bumi ini. Saya dapat mengingat sealur kisah yang pernah terjadi, atau jika Dia berkehendak tulisan-tulisan ini bisa menjadi kibar atas segala peristiwa yang pernah terjadi dan menjadi pengingat diri agar menjadi lebih baik di kemudia hari.

sekian, Mutia.
11 Januari (11:50) detik pergantian.


Komentar